Melindungi Pendapatan Keluarga
Biasanya orang kalau ditanya untuk siapa mereka bekerja, rata-rata
jawabannya adalah bahwa mereka bekerja untuk anak. Mereka rela
melakukan apa saja demi anak.
Jika anda diizinkan untuk mempunyai mesin pencetak uang yang diperbolehkan
untuk mencetak berapun uang yang anda butuhkan, di manakah anda akan menyimpannya ?
Tentu jawabannya adalah di tempat yang aman. Bila perlu ditempatkan di dalam
ruangan khusus yang diberi kunci pengaman ganda. Jangan sampai ada yang mengambilnya.
Dan anda pun pasti akan merawatnya dengan baik supaya tidak rusak, karena kalau
sampai rusak maka keuangan keluarga akan terguncang. Anda tahu bagaimana rasanya
mempunyai gaya hidup yang turun ? Anda bisa bayangkan bagaimana perasaan orang
yang biasanya bepergian dengan mobil sendiri tiba-tiba harus naik kendaraan umum ?
Ketika berjalan dari gerbang rumah menuju jalan raya, seolah-olah sorot mata para
tetangga itu begitu menusuk membuat mata tertunduk, meskipun para tetangga tidak
bermaksud begitu. Dada yang biasanya tegak dan membusung tiba-tiba seperti kempis
dan mengerut, dan dagu juga tidak bisa diajak kompromi karena serasa digantungi batu
yang berat. Jadi, sudah sepantasnya jika pemilik
mesin uang menjaga mesin uangnya itu dengan penjagaan yang ekstra ketat.
Dengan analogi di atas, sekarang pertanyannya adalah, siapakah yang menjadi
mesin uang di keluarga anda ? Maksudnya adalah, siapakah yang menjadi pencari
nafkah di keluarga anda ? Pencari nafkah adalah ibarat mesin uang bagi keluarga.
Ketika dia bekerja - entah itu menjadi karyawan ataupun menjadi pengusaha - dia
menghasilkan uang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari
kebutuhan pokok sampai kebutuhan yang mewah. Itulah mesin uang keluarga.
Yang menjadi persoalan adalah, ketika orang dihadapkan dengan
mesian uang dalam arti harfiah, mesin uang sungguhan, rata-rata
sadar dan tahu cara merawat dan melindunginya; tetapi ketika
dihadapkan dengan mesin uang yang berupa pencari nafkah untuk
keluarga, ternyata persentase yang sudah membuat perlindungan jauh
lebih kecil dibandingkan dengan yang belum.
Bagimanakah cara membuat perlindungan pendapatan bagi keluarga ?
Cara yang tepat adalah dengan ikut program asuransi pendapatan (
life insurance ).
Program ini di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan asuransi jiwa.
Jadi, kalau anda membaca, atau mendengar kata-kata asuransi jiwa,
sebaiknya diartikan sebagai asuransi pendapatan keluarga .
Mengapa orang perlu mengasuransikan pendapatannya ?
Ketika seorang pencari nafkah bekerja lalu memperoleh pendapatan,
dengan pendapatan itulah dia menghidupi keluarganya. Dengan
pendapatan itulah dia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup
keluarganya, mulai dari makan, pakaian, tempat tinggal,
menyekolahkan anak, liburan, dan sebagainya. Bagi sebagian orang,
sebagian pendapatannya juga digunakan untuk membangun aset, entah
itu dalam bentuk aset riil ( tanah, rumah, logam mulia, dan
sebagainya ) maupun dalam bentuk aset finansial ( deposito, obligasi,
reksadana, dan sebagainya ).
Namun perlu disadari bahwa dalam hidup ini ada 3 risiko yang jika
terjadi pada pencari nafkah maka bisa berakibat fatal secara finansial.
Ketiga risiko itu adalah: ( klik )
Meskipun dengan intensitas yang berbeda, ketiga risiko di atas
sama-sama menimbulkan kerugian finansial bagi keluarga.
Lantas apa yang biasanya dilakukan orang jika pencari nafkahnya
mengalami seperti itu ?
selanjutnya
>>>
|