Copyright © Supangat Abdurrafi
Mobile: 0815-972-8337
Email: supangatabdurrafi@yahoo.com
Milikilah asuransi saat anda  "merasa tidak perlu",  sebab saat anda  "merasa perlu"  jangan-jangan sudah terlambat.
Home Konsep Dasar Belajar Produk Data Asuransi Cara Klaim Belajar Polis Renungan






 Asuransi Beasiswa Pendidikan 

Protected by Copyscape Plagiarism Finder

Asuransi beasiswa pendidikan, biasa juga dikenal oleh masyarakat dengan istilah asuransi pendidikan, asuransi dana siswa, asuransi education plan, dan sebagainya. Sedangkan perusahaan asuransi biasanya memberi nama untuk produk jenis ini dengan lebih beragam. Ada nama-nama seperti di atas itu, ada juga yang memberi nama "Rencana Cerdas", "Dana Siswa Ideal", "The Graduate", dan banyak lagi.

Nah, seperti apakah sebenarnya produknya ? Produk asuransi pendidikan ini biasanya mempunyai skema seperti ini:

 

Itu adalah skema secara umum. Pada kenyataannya masing-masing perusahaan sengaja membuat variasi tertentu dengan tujuan untuk membuat masyarakat lebih tertarik kepada produk keluaran perusahaan itu. Ada yang membuat variasi dalam hal jumlah tahapan dana pendidikan yang diberikan, ada yang membuat variasi dalam hal Uang Pertanggungan asuransinya, ada yang membuat variasi dengan memberikan bonus atau dividen atau apapun namanya, dan sebagainya.

Jika seseorang membeli program asuransi pendidikan anak, biasanya hal itu dimaksudkan untuk mempersiapkan dana pendidikan untuk masa depan ketika waktunya anak masuk sekolah itu tiba. Nah, ditinjau dari tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka membeli program asuransi pendidikan anak bukanlah langkah yang tepat. Mengapa demikian ? Alasannya adalah bahwa uang yang disetorkan tidak akan menghasilkan jumlah yang ideal. Bahkan jumlah yang didapatkan itu masih lebih kecil dibandingkan dengan jika disimpan di dalam deposito atau reksadana.

Lalu mengapakah perusahaan asuransi jiwa membuat produk asuransi pendidikan dan apakah gerangan yang menjadi nilai tambah bagi nasabah yang membelinya ? Jawabannya adalah begini; manusia hidup tidak pernah lepas dari yang namanya 'risiko' ( terutama risiko meninggal dan usia tua ). Oleh karena itu nasabah perlu memiliki program asuransi untuk mengatasi kerugian finansial akibat risiko-risiko tersebut. Program yang tidak memiliki unsur proteksi asuransi tidak bisa mengatasi hal tersebut.

Apakah asuransi pendidikan itu berbeda dengan asuransi jiwa ?

Mari kita simak cerita berikut. Ceritanya ada seorang agen asuransi jiwa menelpon seseorang yang dia harapkan akan menjadi nasabahnya. Si agen itu minta waktu untuk presentasi kepada calon nasabah itu. Namun alih-alih memberikan waktu, calon nasabah itu justru mengatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan asuransi jiwa. Akan tetapi calon nasabah itu juga mengatakan bahwa sebenarnya yang sedang ia cari adalah program asuransi pendidikan untuk anaknya yang baru berusia 2,5 tahun.

Itulah kenyataan yang ada di masyarakat kita; yaitu bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa program asuransi pendidikan anak itu berbeda dengan asuransi jiwa. Padahal kenyataannya adalah bahwa program asuransi pendidikan anak itu merupakan program asuransi jiwa, yaitu jenis dwiguna ( endowment ), yang berarti termasuk ke dalam kelompok produk asuransi jiwa tradisional. Itulah produk asuransi pendidikan yang selama ini banyak dijual oleh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.

Sebagaimana saya sampaikan di atas, jika ditinjau dari dana pendidikan yang didapat pada saat jatuh tempo, kelihatannya kurang memenuhi harapan secara maksimal. Lalu adakah alternatif lain yang bisa dipertimbangkan ? Tentu. Ada 2 alternatif, yaitu:

  1. Membeli asuransi jiwa jangka warsa, preminya murah, dan sisa uang yang lain dimasukkan ke instrumen investasi yang lain. Namun tentu cara ini tidak praktis.
  2. Membeli produk asuransi jiwa unit-linked premi regular dan buatlah jadual penarikan sesuai keperluan; karena biasanya untuk produk asuransi jenis unit-linked premi reguler ini perusahaan penerbitnya memperbolehkan nasabah untuk melakukan penarikan kapan saja. ( Tentu dengan memperhatikan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, misalnya jumlah minimum yang ditarik berapa dan saldo minimum yang harus disisakan berapa ). Fleksibel dan potensi imbal hasilnya lebih besar. ( Tentu risikonya pun lebih besar daripada program asuransi pendidikan yang produk tradisional ). Ingatlah prinsip "high return - high risk".

***